Blog

MENJADI MENTOR ADALAH KEHORMATAN

“Sebaik-baik orang adalah Abdullah (bin Umar) seandainya ia mau melaksanakan shalat malam” (H.R. Muslim)

Mendengar ujaran itu, Abdullah bin Umar merasa sangat terkesan. Tak heran jika kemudian Salim (salah seorang budaknya) mengabarkan bahwa setelah itu tuannya (Abdullah bin Umar) tidak pernah lagi tidur di waktu malam hari kecuali hanya sebentar saja.

Betapa efektifnya nasihat itu. Gaya bahasanya sendiri bukaanlah nasihat, akan tetapi lebih berupa pengandaian. Rasulullah shollallohu ‘alayhi wasallam tentu sangat paham kondisi psikologis sahabat kecilnya itu. 

Abdullah bin Umar dilahirkan di Makkah setelah rasulullah diutus menjadi rasul. Beliau masuk Islam sat masih kanak-kanak. Kecintaannya kepada Rasulullah begitu besarnya. Karena kecintaannya itulah Abdullah bin Umar selalu berusaha mengikuti semua perbuatan Nabi. 

Cara Rasulullah shollallohu ‘alayhi wasallam mendampingi para sahabat belianya begitu efektifnya. Rasulullah senantiasa meluangkan waktunya untuk mereka. Menasihati , bermain, maupun sekedar mengajak bicara dilakukan beliau untuk memperteguh keimanan para sahabat tersebut.

Suatu hari, Rasulullah mengajak Abdullah bin Abbas berjalan-jalan. Rasulullah bisa melihat potensi diri sepupu sekaligus keponakannya itu. Pada saat itulah Rasulullah menyampaikan pengajaran tarbiah bagi jiwa belia itu.

Abdullah bin Abbas berkata, “Suatu hari aku sedang beada dalam boncengan dan berada di belakang Rasulllah, beliau kemudian berkata kepadaku, ‘Wahai anakku, aku akan mengajarimu beberapa kalimat, yaitu jagalah Allah niscaya Allah akan senantiasa menjagamu. Jagalah Allah, maka pasti engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Kenalilah Allah di saat lapang, niscaya Dia akan mengenalimu ketika engkau sempit. Jika engkau memohon, maka memohonlah hanya kepada Allah. Jika engkau meminta pertolongan, maka memohonlah hanya kepada Allah.  Ketahuilah, sekiranya semua makhluk berkumpul untuk memberikan suatu manfaat kepadamu niscaya mereka tidak akan bisa memberikan manfaat apa-apa kecuali apabila hal itu telah ditakdirkan untukmu.

Sekiranya mereka berkumpul untuk mendatangkan suatu kemudaratan kepadamu, niscaya mereka tidak akan bisa mendatangkan mudarat itu kepadamu, kecuali apabila hal itu telah ditakdirkan untukmu. Pena-pena telah diangkat dan juga lembaran-lembaran telah kering. Maka, apa-apa saja yang ditakdirkan akan menimpamu pasti tidak akan luput darimu. Dan apa-apa saja yang ditakdirkan untuk luput darimu, pasti tidak akan bisa menimpamu. Ketahuilah, seseungguhnya bersama kesabaran itu ada kemenangan, dan bersama musibah itu ada jalan keluar, dan setelah kesusahan ada kemudahan.” (H.R. Ahmad dan Tirmidzi).

Menghadapi shahabat belianya, Rasulullah shollallohu ‘alayhi wasallam menermpatkan dirinya sebagai mentor, yang telaten mengamati dan mengenali potensi dan karakteristik mereka yang berbeda. Rasulullah dapat dengan tepat memperlakukan setiap sahabatnya sesuai dengan karakteristiknya.

Maka tidaklah mengherankan jika kemudian mereka tumbuh menjadi pemuda yang bukan hanya pemberani tetapi pada saatnya mereka menjadi tempat bertanya tentang kehidupan. Sahabat Abdullah bin Abbas saat Rasulullah wafat masih berusia 13 tahun. Dalam rentang hidup bersama yang relatif singkat, Abdullah bi Abbas meriwayatkan sebanyak 1.660 hadits, satu dari lima sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits.

Sementara itu Abdullah bin Umar tumbuh menjadi pemuda yang cerdas. Ia menjadi sahabat kedua terbanyak yang meriwayatkan hadits setelah Abu Hurairah rhodliallohu anhu. Sebanyak 2.630 hadits diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar, dan dikenal sebagai pemberi fatwa. Satu dari empat Abdullah yang terkenal sebagai pemberi fatwa. Tiga lainnya adalah: Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Amr, dan Abdullah bin Zubair. 

Menjadi mentor adalah satu kehormatan, karena dibalik usahanya menemani mentee, membangun kedekatan dengan mereka, ada harapan besar mereka akan tumbuh menjadi pemuda pemudi pemberani yang siap menghadapi tantangan zamannya. Mereka percaya pada mentornya yang kapanpun akan senantiasa ada disamping mereka. 

Menjadi guru adalah kebijaksanaan, menjadi mentor adalah kehormatan. Selamat kepada para guru mentor, semoga menjadi amal jariyah, diabadikan oleh doa-doa dari para menteenya yang akan terus mengenangnya..

Medio Agustus 2021
Awal Muharram 1443H
Edi SA

Pustaka: Para Abdullah di Sekitar Rasulullah, Haeriah Syamsuddin. 2013. Khazanah Intelektual.

Tags
Link Informasi
Client Logo
Client Logo
Client Logo
Client Logo
Client Logo
Client Logo